Minggu, 17 Juni 2012
analisis kesalahan berbahasa dalam media cetak
I. PENGANTAR
Dalam setiap media, baik itu cetak maupun elektronik dalam menginformasikan setiap berita, pastinya menggunakan yang namanya tulisan, dan tidak sedikit dari tulisan itu ternyata setelah diteliti banyak sekali terjadi kesalahan-kesalahan yang melanggar kaidah-kaidah yang berlaku pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Pada dasarnya ejaan ialah kaidah yang mengandung bahasa tulis sehingga diperoleh tulisan. Dengan demikian tulisan yang tidak memperhatikan ejaan berarti tidak dijamin kebenarannya. Dengan kata lain penulisan yang menyimpang dari tataran aturan atau kaidah ejaan yang berlaku atau yang diterapkan maka hasilnya belum tentu merupakan tulisan yang baku. Melihat dari kesalahan yang berulang-ulang ini menandakan kurangnya pemahaman yang dimiliki oleh setiap penulis atau Jurnalis dalam penulisan berita dalam media, baik itu cetak maupun elektronik. Setiap junalis hendaknya menguasai kaidah-kaidah yang berlaku pada penulisan huruf, khususnya pada huruf miring yang terkhusus dibahasa pada makalah yang sederhana ini.
Kesalahan-kesalahan ini tak bisa ditolerir lagi, karena dari tahun ke tahun tak ada perubahan yang signifikan, entah para penulis yang acuh tak acuh dengan aturan yang berlaku atau memang adalah hanya sebuah kekeliruan atau mungkin juga ini merupakan kesalahan yang mesti ada perbaikan khusus oleh para pelaku tulis menulis. Adapun tujuan dan manfaat dari tulisan ini adalah sebagai berikut:
Tujuannya: Mengevaluasi atau memperbaiki setiap kesalahan-kesalahan yang terjadi pada penulisan huruf kapital dan huruf miring pada media cetak Menginformasikan kepada khalayak umum, bahwa setiap penulisan huruf itu ada aturan-aturan yang berlaku di dalamnya untuk dipatuhi, tidak semena-menanya saja dalam menulis, Menginformasikan kepada para jurnalis khususnya dalam menulis, agar memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku pada EYD bahasa Indonesia. Manfaatnya: Mengetahui kaidah-kaidah yang berlaku dalam EYD, khususnya penulisan huruf kapital dan huruf miring dan Mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan penulis atau jurnalis dalam penulisan berita pada media cetak.
II. DATA
III. SAMPEL KESALAHAN
1) Bocah Pemalak Beraksi di Pomalaa.
2) Harian Kendari Ekspres
3) Nyawa Melayang
4) Kendari Ekspres
5) Pandang Bulu
6) Convention Center (JCC)
7) Dept Store
8) California Fried Chicken (CFC)
9) Sriwijaya Promotion Center
10) Cambridge University
11) Orexin
IV. IDENTIFIKASI KESALAHAN
Kesalahan penulisan huruf miring.
1) Huruf miring dalam penulisan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam sebuah karangan atau tulisan.
a) Harian Kendari Ekspres
b) Kendari Ekspres
2) Huruf miring mempertegas, memperjelas, menekankan, atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kata (Frase) untuk lebih menonjolkan bagian kata dengan kata lainnya sesudah atau sebelumnya.
a) Bocah Pemalak Beraksi di Pomalaa.
b) Pandang Bulu
c) Nyawa Melayang
3) Huruf miring dalam menuliskan nama-nama ilmiah atau ungkapan asing (kecuali yang telah diserap dan disesuaikan ejaannya dengan ejaan Indonesia).
a) Orexin
b) Cambridge University
c) Sriwijaya Promotion Center
d) California Fried Chicken (CFC)
e) Dept Store
f) Convention Center (JCC)
V. PERINGKAT KESALAHAN
a) Harian Kendari Ekspres
b) Kendari Ekspres
c) Bocah Pemalak Beraksi di Pomalaa.
d) Pandang Bulu
e) Nyawa Melayang
f) Orexin
g) Cambridge University
h) Sriwijaya Promotion Center
i) California Fried Chicken (CFC)
j) Dept Store
k) Convention Center (JCC)
VI. PENJELASAN KESALAHAN
Melihat dari secara keseluruhan kata diatas menunjukkan bahwa penulisan huruf miring pada Media Cetak, jelas bahwa penulis tidak tahu kaidah-kaidah yang berlaku pada EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) terlihat pada semua penulisan huruf miring. Berdasarkan kaidah yang berlaku jelas bahwa hal-hal tersebut adalah suatu kesalahan. Ada tiga kaidah yang ditentukan dalam EYD yakni huruf miring dalam penulisan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam sebuah karangan atau tulisan, contoh: “Ada perbedaan tampilan Harian Kendari Ekspres sekarang…….” Pada kata Harian Kendari Ekspres mestinya dicetak miring, karena kata ini merupakan kutipan dari sebuah surat kabar. “Tolak Ajakan Pesta Miras, Nyawa Melayang”. Nyawa Melayang disini mestinya dicetak miring karena huruf miring pada tulisan ini adalah dengan tujuan mempertegas, memperjelas, menekankan, atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kata (Frase) untuk lebih menonjolkan bagian kata dengan kata lainnya sesudah atau sebelumnya, dan Huruf miring dalam menuliskan nama-nama ilmiah atau ungkapan asing (kecuali yang telah diserap dan disesuaikan ejaannya dengan ejaan Indonesia) salah satu contohnya adalah “memicu keluarnya kandungan orexin” mestinya pada kata orexin dicetak miring karena ini merupakan kata ilmiah yang belum diserap oleh EYD.
VII. EVALUASI KESALAHAN
Kesalahan dan perbaikan penulisan huruf miring.
a) Huruf miring dalam penulisan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam sebuah karangan atau tulisan.
a) Harian Kendari Ekspres = Harian Kendari Ekspres
b) Kendari Ekspres = Kendari Ekspres
b) Huruf miring mempertegas, memperjelas, menekankan, atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kata (Frase) untuk lebih menonjolkan bagian kata dengan kata lainnya sesudah atau sebelumnya.
a) Bocah Pemalak Beraksi di Pomalaa = Bocah Pemalak Beraksi di Pomalaa
b) Pandang Bulu = Pandang Bulu
c) Nyawa Melayang = Nyawa Melayang
d) Huruf miring dalam menuliskan nama-nama ilmiah atau ungkapan asing (kecuali yang telah diserap dan disesuaikan ejaannya dengan ejaan Indonesia).
a) Orexin = Orexin
b) Cambridge University = Cambridge University
c) Sriwijaya Promotion Center = Sriwijaya Promotion Center
d) California Fried Chicken (CFC) = California Fried Chicken (CFC)
e) Dept Store = Dept Store
f) Convention Center (JCC) = Convention Center (JCC)
VIII. PREDIKSI KESALAHAN
Ada beberapa poin yang harus diperbaiki dalam penulisan huruf miring pada media cetak yakni sebagai berikut:
• Melihat dari kesalahan-kesalahan yang ada, bahwa setiap kata-kata selalu terjadi kesalahan yang sama secara terus menerus. Ini menandakan sebuah kesalahan sang penulis berita yang tidak mengetahui kaidah-kaidah yang berlaku pada penulisan huruf miring, terutama cara penempatannya pada kalimat.
• Agar kejadian ini tidak terulang lagi, sebaiknya sebelum menulis sebuah berita atau artikel di dalam sebuah media cetak ataupun elektronik, semestinya penulis harus tahu dulu dan memperhatikan dengan cermat kaidah-kaidah yang berlaku, agar tulisannya tidak hanya sebagai sumber berita, tapi juga sebagai rujukan dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
TUGAS FINAL
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
“PENULISAN HURUF MIRING PADA MEDIA CETAK”
OLEH:
SUPRAYOGI
209 502 038
A/VI
Program studi bahasa dan sastra Indonesia
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas lakidende
Unaaha
2012
SUMBER DATA
Harian Kendari Ekspres
Surya Post
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB I)
Langganan:
Postingan (Atom)