Sabtu, 05 Mei 2012
MUTU PENGGUNAAN BAHASA PADA MEDIA CETAK
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Media massa adalah sarana informasi dan komunikasi untuk umum dalam bentuk cetak, elektronik, atau bentuk lain. Media massa merupakan sarana publikasi berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, bahasa media massa akan mencakup berbagai bidang kehidupan. Media massa sering dijadikan sebagai barometer dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar oleh masyarakat. Namun, pada kenyataannya belum seluruh media massa dapat dijadikan sebagai contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, guna mendorong peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia di media massa, khususnya media massa cetak, akan dilakukan penilaian terhadap penggunaan bahasa Indonesia di media massa cetak. Penilaian itu juga dilakukan untuk memperoleh pemeringkatan media massa cetak yang menggunakan bahasa Indonesia terbaik. Bahasa menunjukkan bangsa. Bagi pekerja pers, terutama media massa cetak seperti surat kabar harian, tabloid, maupun majalah, bahasa menunjukkan citra media. Majalah Tempo, Kompas dan Media Indonesia memiliki kekhasan penggunaan bahasa yang terkenal lugas, singkat, padat, dan mudah dipahami.
2. Rumusan masalah
Beberapa masalah yang harus diungkap seputar mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa, baik elektronik maupun cetak adalah sebabai berikut:
2.1.Bagaimana peran media massa dalam perkembangan mutu penggunaan bahasa Indonesia
2.2 Bagaimana Pengembangan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa.
2.3 Bagaimana Pembinaan untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa.
3. Tujuan
Beberapa tujuan yang ingin dicapai seputar mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa akan coba diungkap pembahasan tersebut adalah sebagai berikut:
3.1.Untuk mengethui seberapa besar peran media masa dalam perkembangan mutu penggunaan bahasa Indonesia.
3.2. Untuk mengetahui peran penting media massa dalam perkembangan bahasa Indonesia.
3.3.Untuk mengatahui bagimana perkembangan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa.
3.3. Untuk mengetahui bagaimana pembinaan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa.
4. Manfaat
Dalam pembahasan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa tentunya banyak manfaat yang dapat kita peroleh seperti sebagai berikut:
4.1. Bagi para jurnalis/wartawan/pers ketika menulis sebuah jurnal di dalam media massa harus lebih teliti lagi dalam menggunakan bahasa Indonesia baik dari segi kosa kata maupun strukturnya yang harus disesuaikan dengan kidah yang ada, agar para pembaca tidak merasa bosan ketika membaca atau menonton sebuah berita yang disajikan.
4.2. Bagi para sastrawan dapat lebih jeli lagi ketika melakukan penelitian bahasa Indonesia diberbagai media massa yang ada baik dari segi kosa kata maupun stukturnya.
4.3. Bagi para guru atau calon guru bahasa Indonesia ketika melakukan penelitian dalam media massa harus lebih teliti lagi untuk menjaga agar penggunaan bahasa Indonesia sudah sesuai kaidah yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Media Massa Berperan Penting dalam Perkembangan Bahasa Indonesia.
Media massa (cetak ataupun elektronik) setiap hari mengunjungi masyarakat dengan menggunakan sarana bahasa Indonesia. Oleh karena itu, media massa memiliki fungsi yang amat strategis dalam upaya pengembangan ataupun pembinaan bahasa Indonesia. Bahkan, sering terjadi media massa dijadikan acuan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Mengingat fungsi yang begitu strategis, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia perlu memanfaatkan media massa, baik cetak maupun elektronik.
Ketua Pusat Bahasa, Dendy Sugono mengatakan Media Massa selain jadi guru juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan bahasa. Untuk itu pihaknya mengharapkan media massa dapat mengembangkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. "Peranan media massa saat ini sangat penting dalam pengembangan bahasa", ungkapnya kepada Pelita setelah mengadakan konferensi pers Kongres Bahasa Indonesia VIII di Hotel Indonesia Jakarta, Selasa (7/10).
Menurut Dendy, mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa sangat bervariasi. Baru beberapa media massa yang menunjukkan tingkat penggunaan bahasa secara baik dan benar, selebihnya masih dapat dikategorikan berantakan, bahkan membuat bahasa atau istilah baru yang justeru tidak ada di dalam kamus bahasa Indonesia.
Kondisi ini menunjukkan penggunaan bahasa Indonesia di media massa semakin menurun, maka untuk Kongres Bahasa Indonesia ke VIII yang akan diadakan di Hotel Indonesia mengambil tema "Peran Media Massa Dalam Kehidupan Berbahasa dan Peran Sastra Dalam Kehidupan Masyarakat." Jadi media massa mendapat tempat yang istimewa untuk dibahas dan diperbaharui (didiskusikan) kedudukannya sebagai mitra kerja Pusat Bahasa.
Dengan harapan kondisi ini dapat diperbaiki karena media massa sangat berpengaruh terhadap cara berbahasa masyarakat awam. Baik buruknya bahasa media massa sangat berpengaruh terhadap bahasa masyarakat. Selain itu media massa juga berperan sebagai guru karena beritanya dipercaya dan bahasanya ditiru atau dicontoh oleh masyarakat.
Namun menurut Dendy media massa juga membawa dampak negatif bagi masyarakat, karena memiliki ekspresi sehingga lupa akan ketentuan berbahasa, seperti menggunakan kosakata baru yang inkonvensional, misalnya kosakata gaul ataupun kosakata asing. Bahkan mempopulerkan istilah-istilah baru yang pada dasarnya tidak ada di dalam kamus bahasa Indonesia.
2.2. Pengembangan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa.
Media massa merupakan sarana publikasi berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu, bahasa media massa akan mencakup berbagai bidang kehidupan. Sumbangan bahasa daerah terhadap pengembangan bahasa Indonesia melalui media massa terpulang kepada para penguasa media massa itu sendiri. Dalam pemanfaatan bahasa daerah tersebut perlu dipertimbangkan kaidah penyerapan yang tertuang dalam prosedur pembentukan istilah. Kosakata bahasa daerah yang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia perlu dipertimbangkan menjadi warga kosakata bahasa Indonesia melalui proses penyerapan tersebut. Untuk itu, perlu digali potensi kosakata bahasa daerah di Nusantara ini demi memperkaya kosakata bahasa Indonesia melalui penelitian kosakata bahasa daerah. Sementara itu, pemantapan sistem atau kaidah pembentukan kata dan kalimat harus lebih selektif karena bahasa-bahasa daerah memiliki sistem tersendiri. Dalam hubungan dengan pengembangan bahasa Indonesia media massa dapat mengambil peran dalam penggalian dan penyebarluasan kosakata dari khazanah budaya daerah.
Pengembangan ditujukan pada upaya peningkatan mutu daya ungkap bahasa Indonesia. Peningkatan mutu daya ungkap itu meliputi perluasan kosakata bahasa Indonesia dan pemantapan kaidah-kaidahnya sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi serta kebudayaan yang amat pesat. Perkembangan kosakata dapat diketahui dari pertambahan kata yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia. Kamus W.J.S. Poerwadarminta yang terbit tahun 1953 memuat sekitar 23.000 lema bahasa Indonesia. Pada tahun 1976 kamus itu diolah kembali oleh Pusat Bahasa dan ditambahkan 1.000 lema baru. Gambaran itu memperlihatkan dalam kurun waktu 29 tahun seolah-olah hanya terjadi penambahan 1.000 kata saja. Sementara dalam waktu 12 tahun berikutnya, tepatnya tahun 1988, telah terjadi penambahan 49.000 kata baru yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Pertama. Kini kamus itu telah mernuat 78.000 lema (kata umum) dan dalam pengembangan istilah telah diperoleh 265.000 istilah dalam berbagai bidang ilmu. Kondisi itu menunjukkan bahwa perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah cepat, terutama dalam waktu 25 tahun menjelang pergantian abad ke-20. Meskipun demikian, kekurangan kosakata bahasa Indonesia masih saja terasakan jika digunakan untuk mengungkapkan ilmu dan teknologi, termasuk teknologi komunikasi melalui media massa. Pengembangan kosakata dalam berbagai bidang itu lebih didominasi oleh sumber bahasa asing, terutama dalam dua dasawarsa terakhir ini. Sumber pengembangan kosakata itu perlu diimbangi dengan pemanfaatan bahasa daerah. Keragaman bahasa daerah (726 bahasa) merupakan kekayaan yang perlu digali sebagai sumber pengayaan kosakata bahasa Indonesia.
Penggalian budaya daerah ke dalam bahasa Indonesia itu akan memperkaya kosakata bahasa Indonesia yang sekaligus mengimbangi laju pertumbuhan kosakata bahasa Indonesia dari penyerapan kosakata bahasa asing. Selama pengungkapan budaya daerah tersebut belum terdapat dalam kosakata bahasa Indonesia, pengambilan kosakata bahasa daerah dalam pengungkapan budaya daerah tersebut akan memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Misalnya, kata kaharingan, ganihut, dan mandau adalah contoh pengangkatan kosakata bahasa daerah yang memperkaya bahasa Indonesia. Kata ngaben, pura, galungan, dan subak adalah kata-kata bahasa Bali yang masuk ke dalam bahasa Indonesia. Dengan kata lain, media massa memiliki peran yang amat penting dalam pengayaan kosakata bahasa Indonesia sekaligus penyebarluasannya ke masyarakat Indonesia di luar wilayah bahasa daerah yang bersangkutan, bahkan ke penutur di luar Indonesia.
2.3. Pembinaan untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa.
Pembinaan ditujukan pada upaya peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia. Upaya itu dilakukan melalui perbaikan pengunaan bahasa Indonesia dalam berbagai bentuk tulisan. Selain itu, pembinaan dapat menyangkut masyarakat penutur. Untuk itu, perlu intenisif dilakukan pemasyarakatan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar ke seluruh lapisan masyarakat. Apapun yang dilakukan dalam pengembangan kosakata, kalau hasilnya tidak dimanfaatkan oleh masyarakat, upaya itu akan sia-sia. Untuk itu, peran media massa menjadi sangat penting dalam memasyarakatkan hasil pengembangan kosakata, termasuk yang bersumber dari bahasa daerah.
Media massa menyampaikan berita, informasi, opini, artikel, dan sebagainya ke masyarakat pembaca atau pemirsanya dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarananya. Secara tidak langsung media massa merupakan media pendidikan bagi warga masyarakat dalam berbahasa Indonesia. Kata anda, yang digunakan untuk memperkaya kata ganti orang kedua diperkenalkan tahun 1952, tanpa peran wartawan memuat kata itu dalam media massa tidak akan populer kata itu di lingkungan penutur bahasa Indonesia.
Di lingkungan pendidikan persekolahan media massa memiliki peran yang strategis pula dalam pengungkapan berita hangat, opini masyarakat, informasi, dan artikel yang akan memperkaya wawasan peserta didik. Melalui pemuatan hal-hal tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia, peserta didik secara tidak langsung memiliki wawasan bahasa media massa yang memiliki kekhasan tersendiri. Hal itu akan ikut membentuk kepribadian peserta didik dalam berpikir, berekspresi, dan berkomunikasi secara efektif dan efisien yang akan menuntun mereka bertindak dengan jujur, sopan, dan sportif. Pengungkapan dengan menemukan jawaban atas pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana merupakan contoh konkret pengetahuan yang diperoleh dari wartawan.
BAB III
Penutup
A. Kesimpuan
Dari gambaran di atas tampak bahwa media massa memiliki peran yang strategis dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia melalui ‘penggalian kosakata dari budaya’ daerah. Dalam pembinaan, media massa menjadi guru bagi masyarakat pembacanya, baik di lingkungan persekolahan karena pengembangan bahan ajar kini mengambil media massa sebagai salah satu sumber belajar, maupun masyarakat luas. Media massa memainkan peran dalam pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia. Mengingat peran yang strategis itu, media massa diharapkan menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan kekhasan laras bahasa media massa, yang tentu saja tidak disamakan dengan penggunaan bahasa dalam penulisan karya ilmiah ataupun dalam karya sastra.
B. Saran
Dalam peningkaan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa yang harus diperhatikan oleh para penulis baik itu jurlanis/wartawan/pers dan semua pihak yang turut terlibat dalam penggarapan sebuah karya tulis adalah struktur dan kosa kata bahasa Indonesia dalam penggunaannya yang sesuai dengan kaidah yang berlaku pada KBBI agar ketika sebuah karya tulis yang disajikan kepada pembaca atau penonton tidak mengalami kerancuan sehingga membuat para pembaca atau penonton tidak mengalami kesulitan dalam mencerna dan memahami berita atau karya tulis yang disajikan kepada khalayak umum. Peningkatan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa selain memberi keterangan yang jelas kepada masyarakat luas tentang struktur dan kosa kata bahasa Indonesia juga bisa meningkatkan bahasa Indonesia itu sendiri baik dari segi kosa katanya yang akan terus bertambah seiring perkembangan media massa yang sudah begitu pesat.
Daftar Pustaka
Aiwi, Hasan dan Dendy Sugono (Ed.). 2000. Polilik Bahasa. Progress.
Amarinza, Ediruslan Pe. 2000. “Sumbangan Bahasa Daerah terhadap Bahasa Indonesia: Sebuah Tinjauan.” Dalam Dendy Sugono dan A Rozak Zaidan (Ed.). 2001. Bahasa Daerah dan Otonomi Daerah, Jakarta: Pusat Bahasa.
Astraatmadja, Atmakusumah. 1997. “Pengamatan atas Penggunaan Bahasa
Indonesia dalam Media Pers Dewasa Ini“. Dalam Dendy Sugono (Ed.). 2003. Bahasa Indonesia menuju Masyarakat Madani. Jakarta Progress
Jumariam dkk. 1995. Senarai Kala Serapan dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PusatPerbukuan.
Hadi, Parni. 1997. “Bahasa Indonesia dalam Media Massa Cetak (Dalam Dendy Sugono. 2003. Bahasa Indonesia menuju Masyarakat Madani. Jakarta: Progress.
Sugono, Dendy (Ed.). Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani Jakarta: Progess.
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar belakang 1
2. Rumusan masalah 1
3. Tujuan 2
4. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1. Bagaimana peran media massa dalam perkembangan mutu penggunaan bahasa Indonesia 3
2.2. Pengembangan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa. 4
2.3. Pembinaan untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa . 6
BAB III PENUTUP 7
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
Daftar pustaka iii
TUGAS
Mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa
OLEH :
SUPRAYOGI
209 502 038
A/V
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAKIDENDE
UNAAHA
2012
Kata pengantar
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Dalam makalah ini yang membahas tentang mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa.
Materi yang disajikan dan dibahas dalam makalah ini ada beberapa poin yang penting sebagai berikut : Bagaimana peran media massa dalam perkembangan mutu penggunaan bahasa Indonesia, pengembangan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa., dan pembinaan untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa.
Dalam makalah ini, saya menyadari bahwa penyusunannya banyak terdapat kekurangan terutama dari segi materi yang disajikan. Hal tersebut merupakan keterbatasan saya sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Mudah-mudahan makalah ini dapat menjadi pedoman kita semua khususnya guru dalam menerapkan pembelajaran di kelas maupun luar kelas. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien
Unaaha, Januari 2012
penulis
Suprayogi
209 502 038
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar