Jumat, 15 Juli 2011

berbicara lanjut


MAKALAH 


   BERBICARA LANJUT







 

 

 

DISUSUN OLEH :

SUPRAYOGI

209 502 038


PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAKIDENDE
UNAAHA
2009/2010



Daftar isi

kata pengantar i
              Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A.    Latar belakang 1
B.     Rumusan masalah 1

BAB II PEMBAHASAN 2
A.    Prinsip motivasi dalam berbicara 2
B.     Prinsip perhatian dalam berbicara 3
C.     Prinsip keindraan dalam berbicara4
D.    Prinsip pengertian dalam berbicara5
E.     Prinsip kegunaan dalam berbicara6
BAB III PENUTUP7
A.    KESIMPULAN7
B.     SARAN7

DAFTAR PUSTAKAiii




ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah berbicara yang membahas tentang prinsip dasar berbicara yakni prinsip motivasi dalam belajar,prinsip perhatian,prinsip pengertian di dalam berbicara dan prinsip kegunaan didalam berbicara
Dalam makalah ini saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan terutama dari segi materi yang disajikan. Hal tersebut merupakan keterbatasan saya sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.Amien



Unaaha,     Januari 2011

Suprayogi
   209 502 038






i


BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Didalam kegiatan berbicara,kita tahu bahwa berbicara merupakan suatu wujud dari aktivitas lisan dalam komunikasi. Walaupun demikian, komunikasi yang efektif tidak hanya berkaitan dengan apa yang dikatakan seseorang, tetapi juga bagaimana dia mengatakannya.
Kegiatan mengungkapkan isi hati kepada orang lain yang kita kenal dengan sebutan komunikasi. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian berita  dari satu pihak kepihak lain dengan mempergunakan suatu sarana untuk mendapatkan saling pengertian antara kedua belah pihak (Rambe dan Lay 1994 : 2 ). Komunikasi tersebut dapat berlangsung secara lisan dan tertulis. Komunikasi lisan mencakup aktivitas menyimak dan berbicara sedangkan secara tertulis mencakup kegiatan membaca dan menulis.
Pada waktu seseorang ingin berbicara, terlebih dahulu akan terbentuk pesan dikepala orang lain. Apabila saatnya tiba, pesan itu kemudian akan dilontarkan menjadi ujaran yang kemudian didengar komunikan.terjadinya pelontaran ini sebenarnya dipengaruhi oleh banyak hal. Oleh sebab itu, wujud penjabaran pesan yang berupa bentuk linguistic itu dapat bermacam-macam, tergantung pada kualitas butir-butir yang mempengaruhinya.
Sehingga dalam berbicara tentunya aka ada prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan untuk menunjang ketika kita sedang berbicara baik itu sesame teman,kerabat,didepan umum dan lain sebagainya

B.     Rumusan masalah
a.     Bagaimana prinsip motivasi dalam berbicara
b.     Bagaimana prinsip dalam mengambil perhatian khalayak
c.      Bagaimana prinsip keindraan dalam berbicara
d.     Bagaimana prinsip pengertian di dalam berbicara
e.     Bagaiman prinsip kegunaan dalam berbicara

1

BAB II PEMBAHASAN

A.    Prinsip motivasi dalam berbicara
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang pengertian prinsip-prinsip motivasi dalam komunikasi, terlebih dahulu harus diketahui apa itu motivasi. Motivasi adalah dorongan terhadap perseorangan atau orang-orang sebagai anggota kelompok dalam menangani sebuah peristiwa dalam masyarakat. Motivasi ini dapat berupa motivasi pribadi dan motivasi kelompok.
Sedangkan motif adalah :
Ø Sebab-sebab yang mendorong tindakan seseorang
Ø Dasar-dasar pikiran atau pendapat
Ø Sesuatu yang menjadi pokok (dalam cerita, gambaran, dan sebagainya)

Prinsip motivasi berbunyi sebagai berikut, “dalam berbicara agar pembicaraan dapat efektif hendaknya minat para pendengar dibangkitkan”.
Jika hadirin tidak berminat mendengarkan, maka pembicara hampir tidak ada gunanya. Kalau pendengar berminat untuk mendengarkan, maka berarti pembicaraannya laku (istilah penjualan). Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam prinsip motivasi yaitu:
1)    Mengutarakan dorongan kebutuhan
Dalam hal ini adalah kebutuhan manusia,dengan mengutarakan pentingnya bahan yang mau dibicarakan terutam bagi para pendengar sebagai contoh misalnya seorang guru surat-menyurat bicara didepan siswanya : ”Anak-anak pelajaran ini sangat penting,karena dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari urusan surat menyurat.



2
2)    Menghargai si pendengar
Untuk menjadi pembicara yang baik hendaknya seorang pembicara juga harus bisa menghargai pendengar (hadirin) misalnya dalam suatu pertemuan rapat suatu pidato: “bapak-bapak dan ibu-ibu saya banyak mengucapkan terima kasih,karena bapak dan ibu-ibu telah bersedia meluangkan waktunya, guna memenuhi undangan kami.
3)    Memanfaatkan dorongan rasa ingin tahu
Pada dasarnya setiap manusia yang sehat selalu mempunyai dorongan ingin tahu baik dari dalam dirinya maupun hal-hal yang berada dalam luar dirinya. Dengan kata lain si pembicara mula-mulamembuat hadirin jadi bingung dan penuh tanda Tanya, setelah itu dihilangkan dengan cara menjelaskan masalahnya. Engan demikian ceramah menjadi efektif karena perhatian hadirin penuh.

B.     Prinsip perhatian dalam berbicara
Perhatian artinya pemusatan pikiran pada suatu masalah atau objek. Denga demikia prinsip perhatian dapat menarik perhatian hadirin. Hal-hal yang dapat menarik perhatian adalah sebagai berikut:
1)    Hal-hal yang aneh
Pada dasarnya orang yang tertarik pada hal-hal yang aneh atau jarang terjadi. Untuk hal-hal yang aneh biasanta banyak dimuat dalam rubric,terutama dalam hal aneh tapi nyata. Oleh sebab itu, pembicaraan yang disampaikan harus menarik,kita dapat meniru yang ada pada rubrik.






3

2)    Membicarakan hal yang lucu
Sesuatu yang dianggap lucu jika menyimpang dari logika secara mendadak. Maka untuk dapat melucu seseorang harus menuntun jalan pikiran hadirin kearah pikiran yang sehat, setelah itu secara mendadak disimpangkan, tetapi nperlu diingat dalam pembicaraan jangan terlalu banyak
humor, jika terlalu banyak maka pembicaraan menjadi adegan lawakan.
3)    Membicarakan hal yang dominan (menyolok)
Dalil ini dapat kita pakai untuk menarik perhatian pendengar, caranya jika kita menekankan hal-hal yang penting, maka pengucapanya harus lebih keras atau pengucapanya dilambatkan.
4)    Membicarakan hal yang sesuai dengan kebutuhan
Pada dasarnya pembicara harus bisa menyinggung hal-hal sesuai dengan kebutuhan hadirin. Oaring sangat tertarik  perhatianya jika ada pembicaraan yang menyangkut kepentingan.
5)    Hal yang sekonyong-konyong terjadi
Dalil ini dapat dipergunakan dalam tehnik berbicara gar dpat menarik perhatin pendengar. Sebagi contoh jika kita memulai berbicara dan pendengar masih ramai terus, maka pembicara dapat mengetuk meja barang satu atau dua kali.

C.     Prinsip keindraan dalam berbicara
Pembicaraan akan dapat ditangkap oleh hadirin jika menyampaikan berita disajikan sedemikian rupa, sehingga pendengaran,penglihatan dan tangan hadirin aktif.




4
Prinsip ini bertumpu pada seorang sarjan Amerika yang bernama Jhon Dewey ia mengatakan bahwa “belajar” yang baik adalah berbuat (learning by doing). Sebagai contoh dalam ceramah tentang pasar modal sebaiknya membawa alat-lat peraga yang lengkap.disekolah-sekolah atau kantor-kantorpada waktu ini umumnya memiliki alat audio visual dan lain sebagainya.
D.    Perinsip pengertian didalam berbicara
Prinsip pengertian adalah hal-hal yang mudah dimengerti, mudah dihadapakan atau mudah tertanam dalam pikiran seseorang. Contohnya saya senang diterima diperguruan tinggi Universitas Lakidende Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh sebab itu,jika mengutarakan sesuatu usahakanlah mudah dimengerti. Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam berbicara yakni sebagai berikut:
1)    Uraian dari keseluruhan menuju bagian-bagian lalu kembali keseluruhannya. Penerapan dalam suatu praktik adalah sebelum menguraikan,utaraka terlebih dahulu sistematika yang perlu dibahas sehabis itu bahas satu persatu pkok bahasan tersebut. Setelah selesai membahas utarak dari keseluruh pembahasan, akhirnya simpulkan dengan mengutarakan inti sari dari keseluruhan yang dibahas secara singkat.
2)    Uraian pembicaraan hendaknya sistematika dan logis. Maksudnya uraian tersebut dari dekat menjadi jauh dari banyak hubunganya menjuju yang sedikit dari umumnya menuju khusus, sehingga dengan cara berbicara demikian pendengar dapat mengerti.




5


3)    Untuk pengungkapan dan mengingat dalam uraian jangan lupa membuat ungkapan-ungkapan yang kongkrit misalnya :
Ø Memberikan ilustrasi
Ø Memberikan suatu contoh
Ø Memberikan perbandingan
Ø Memberikan hal yang berlawanan
Ø Memberikan mamoteknik (cara untuk menghafal)

E.     Prinsip kegunaan dalam berbicara
Uraian yang berguna akan lebih mudah diingat oleh pendengar, sedangkan uraian yang tidak berguna akan segera hilang dari ingatan. Karena hal-hal yang dirasaka sesuatu yang berguna kan tetap tinggal lama dalam ingatan seseorang. Ini adalah bunyi utama prinsip kegunaan.
Untuk itu, dalam pembicaraan,pidato,ceramah tentukan kegunaan dari uraian yang disampaikan tersebut, agar pembicaraan dengan mudah dapat diingat oleh para pendengar.

F.     Prinsip ulangan dalam berbicara
Prinsip ulangan maksudnya hal-hal yang diulang-ulang akan lebih meresap kedalam jiwa,teruta hal yang berguna dan penting sehingga mudah diingat kembali.
Berdasarkan prinsip ini hendaknya jika berbicara baik itu berpidato, ceramah dan lain sebagainya hal-hal yang penting hendaknya diulang-ulang sebagai contoh “saudara-saudara sekalian, saya minta maaf dengan hormat agar kita selalu melaksanakan tertib administrasi, tertib administrasi jangan lupa saudara-saudara.” Prinsip sejak zaman dulu telah dikenal orang, sehingga sejak dulu ada pribahasa : “ulangan adalah induk dari pada belajar.


6

BAB III PENUTUP

a)     Kesimpulan
Berdasarkan prinsip-prinsip dalam berbicara baik itu berpidato,ceramah dan lain sebagainya diperlukan prinsip tersebut guna mengefektifitaskan kita dalam berbicara agar pembicaraan kita dapat lebih mudah diterima dan dimengerti oleh khalayak banyak atau pendengar. Dalam berbicara juga dibutuhkan kreatifitas yakni ketika berbicara kepada khalayak haruslah memperhatikan pendengar agar tetap mendengar apa yang dibicarakan dan memusatkan perhatian pendengar kepada si pembicara yakni yang terdapat pada prinsip-prinsip tersebut yang sudah dibahas.

b)    Saran
Sebaiknya ketika kita berbicara hendaklah memperhatikan hal-hal atau prinsip-prinsip tersebut agar dalam berbicara kita dapat lebih efektif dan berguna untuk pendengar. Didalam penulisan makalan ini masih diperlukan tambahan-tambahan perbaikan sehingga dapat menghasilkan makalah yang lebih baik lagi, maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk lebih melengkapi dalam pembuatan makalah ini.







7


Daftar pustaka

Arsjad, Maidar G. dan mukti V.S.1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Citrobroto, R.I      Suhartin      1982. Prinsip-prinsip      dan       Tehnik
Berkomunikasi. Jakarta : Bratara  Karya  Aksara.




















iii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar