Filsafat patristik
A. Zaman patristik
Asal mulanya zaman pastristik adalah berawal dari suatu kelompok yang disebut patrisme. Patrisme sendiri berasal dari kata pater yang artinya bapak gereja maka disebut dengan patrisme sendiri dikarenakan adanya sekumpulan para pendeta yang berarti adlah sebagai berikut:
a) Sebagai pujangga-pujangga Kristen abad permulaan tokoh masehi yang meletakkan dasar utama bagi intelektual agama Kristen.
b) Awal perkembangan agama Kristen pada abad pertama sudah ada perkiraan–perkiraan kristiani yang menolak filsafat Yunani bersama dengan seluruh budaya kafir menurut pandangan mereka dipandang sebagai hasil pemikiran manusia semata.
B. Kedudukan filsafat pada zaman patristic
Filsafat pada zaman ini berlangsung pada abad pertengahan tepatnya pada tahun 100-700. Kemudian sumber lain menyebutkan dimulai sejak Plotinus. Plotinus lahir 200 M karena filsafat ini berlangsung pada abad pertengahan sangat erat kaitannya terhadapa tokoh filsafat padda abad pertengahan yaitu tetalius (160-222) Origenes (185-2540) Agustinus (354-430)
Ciri-ciri pemikiran filsafat pada abad pertengahan yaitu:
ü Cara berfilsafat dipimpin oleh gereja
ü Bersifat didalam lingkungan ajaran Aristoteles
ü Bersifat dengan pertolongan Agustinus
C. Tokoh-tokoh filosafat pada zaman patristic
1) Agustinus (345-430)
Agustinus mempunyai tempat tersendiri dalam sejarah filsafat, mungkin penamaan abad agustinus (The Age Agustinus) seperti yang ditulis oleh Mayer dalam bukunya disebabkan oleh Agustinus telah meletakkan dasa-dasar bagi pemikiran abad pertengahan mengadaptasikan matonisme idea-idea Kristen ia memberikan formulasi yang sistematis tentang filsafat Kristen, suatu filsafat yang dominan terhadap katholik dan protestan.
2) Anselmus (1033-1109)
Dia membicarakan filsafat abad pertengahan St Anselamus tidak dapat dilewatkan begitu saja. Inilah yang mengeluarkan credo untuk inteligen yang dapat dianggap cirri utama filsafat pada abad pertengahan
3) Thomas aquiras
Ia lahir di Rocasella,Italia pada tahun 1225 dari keluarga bangsawan baik
4) Madzab Alexandria
5) Filsafat byzantyum yaitu selams abad pertengahan melanjutkan tradisi filsafat Yunani dan patristic
6) Ireneaus (202 )
7) Klemens dan Alexandria
8) Origenes (185-245)
1
D. Wilayah filsafat patristik
ü Patristik timur
Pemikiran filsafat Kristen dinilai dengan orang yang disebut dengan para apologit, para pendeta agama kristen yang mencoba membela iman Kristen yang mencoba membela iman Kristen terhadap filsafat Yunanidengan memakai alasan yang diambil dari filsafat Yunani.
ü Patristik barat
Ini mengenai patristik latin,kita melihat bahwa seperti halnya dalam patristik Yunani,sejak kita dapat dua macam sikap yang berbeda dalam menghadapi filsafat
Filsafat empirisisme
Empisisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan,serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal. Istilah empirisisme diambil dari bahasa Yunani yang berarti coba-coba atau pengalaman.
1) Empirisisme menurut para ahli
· Jhon locke (1632-1940)\
Jhon locke adalah filsafat inggris. Filsafat locke adalah seorang yang menolak metode deduktif descartes dan menggantinya dengan generalisasi berdasarkan pengalaman jadi induksi. Bahkan locke juga menlak akal (reason) ia hanya menerima matematis yang pasti dan cara penarikan induksi.
Didalam buku locke essay concorning human understading (1989) ditulis berdasarkan satu premis, semua pengetahuan datang dari pengalaman (salomon : 108).
Yang innate idea (bawaan) itu tidak ada, berikut argumennya:
Ø Dari jalan masuknya ilmu pengetahuan kita mengetahui innate itu tidak ada memang agak umum orang beranggapan bahwa innate idea itu ada.
Ø Persetujuan umum adalah argumen yang terkuat.
Ø Persetujuan umum membuktikan tidak adanya innate idea.
Kesimpulan locke adalah subtance is know not what,tentang subtansi kita tidak tahu apa-apa ia mengatakan bahwa apa yang dianggapnya subtansi adalah pengertian objek sebagai idea tentang objek itu yang dibentuk oleh jiwa berdasarkan masukan dari indera akan tetapi locke tidak berani menegaskan bahwa idea itu adalah subtansi objek. Subtansi kita tidak tahu persoalan subtansi agaknya adalah persoalah metafisika sepanjang masa.
2
· David hume (1711-1776)
Salomon (1981:127) menyebut hume sebagai ultimate skeptik tingkat tinggi. Ia dibicarakan sebagai seorang skeptik dan terutama seorang empirisisme.Hume mengukur kebenaran dengan pengalaman sebagai alat ukur banyak filosof sebelumnya yang mempercayai reason (akal) dan mempercayai juga pengetahuan. Menurut kedua-duanya berbahaya. Ia menyatakan bahwa pengetahuan dimulai dari pengalaman indera sebagai dasar kesan (impression) bagi hume sama dengan penginderaan (sensation).
Hume mengajukan tiga argumen untuk menganalisis sesuatu pertama ada idea tentang sebab-akibat (kausalitas): suatu kejadian disebabkan oleh kejadian lain.dari argumen ini munculah apa yang disebut Hume yaitu the strongest connection (hubungan terkuat) antara pengalaman kita dan the coment yang merupakan kausalitas universal.
Kausalitas universal adalah hukum yang mengatakan bahwa setiap kejadian pasti mempunyai penyebab dengan sebuah pandangan yang cukup berbeda tentang adanya Tuhan.
Hume berpendapat bahwa semua objek pemikiran manusia secara alamiah dapat dibagi menjadi dua yaitu relations of ideals dan matter of fact.
Dengan mengenal soal tersebut Hume menyatakan bahwa bila anda la lain dan masuk kedalam ingin puas, anda mestinya meneliti bagaimana anda sampai pada pengetahuan tentang sebab-akibat. Dengan ini ia menyimpulkan kita mengetahui tentang sebab akibat bukan melalui akal, melainkan pengalaman,karena kita sering melihat, maka kita tahu bahwa bla billiar bergerak dan menabrak bola lain masuk kedalam lubang yang dapat diperhitungkan sebelumnya.
· Hurbert spencer (1820-1903)
Fisafatnya berpusat pada teori evolusi. 9 tahun sebelum terbitnya karya Darwin yang terkenal the origen of species (1859). Spencer telah menerbitkan bukunya tentang evolusi.
Ia berkesimplan bahwa evolusi terdiri dari empat macam yakni antara lain:
v Evolusi kehidupan
v Evolusi pemikiran
v Evolusi masyarakat
v Evolusi moral
3
Filsafat eksistensialisme
A. Definisi eksistensialisme
Eksistensialisme merupakan aliran dalam filsafat yang menekankan pada manusia dipandang sebagai suatu makhluk yang berada didunia dengan kesadaran. Jadi dapat dikatakan pusat renungan eksistensialisme adalah konkrit manusia
Ciri eksistensialisme adalah sebagai berikut:
ü Selalu melihat manusia cara dia berada
ü Eksisitensi diartika secara dinamis sehingga ada unsur berbuat dan menjadi
ü Manusia dipandang sebagai suatu relitas yang terbuka dan belum selesai
ü Berdasarkan pengalaman yang kongkrit
B. Latar belakang berdirinya
Esistensi merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena ketidak puasan oleh beberapa filsuf pada masa Yunani hingga modern seperti protes terhadap rasionalisme Yunani khususnya pandangan manusia. Eksistensi dapat lebih mudah dipahami sehingga aliran pemikiran yang tumbuh sebagai reaksi terhadap aliran-aliran sebelumnya. Eksistensi disamping juga dapat dipahami reaksi kritis terhadap agama, lembaga-lembaga politik yang sudah berkembang sebagai sebuah system intinya adalah penolakan untuk mengikuti sebuah aliran penolakan kepada kemampuan suatu kumpulan keyakinan khususnya kemampuan system rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal, akademik, dan jauh dari kehidupan.
C. Tokoh-tokoh Eksistensialisme
1) Menurut Soren aubye Kierkegaard eksis tahun 1813-1855 berpendapat bahwa eksistensi manusia bukanlah suatu statis melainkan sesuatu yang dinamis
2) Friedrich nietsche (1844-1900 M) manusia yang bereksistensi adala manusia yang mempunyai kuasa yang tujuannya manusia harus menjadi manusia super yang mempunyai mental majikan bukan mental budak
3) Karl jaspers mengatakan bahwa filsafat mengembalikan manusi pada dirinya sendiri. Eksistensi ditandai dengan pemikiran yang menggunakan sebuah obkeltif serta mengatasi pengetahuan objektif
4) Martin Heidegger berpendapat bahwa keberadaan manusia diantara keberadaan yang lain segala sesuatu yang berada diluar manusia selalu dikaitkan dengan manusia sendiri. Benda-benda yang ada diluar manusia baru mempunyai makna apabila dikaitkan dengan manusia
4
Filsafat skolastik
A. Pengertian
Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school yang berarti sekolah atau kata schuler yang mempunyai arti kurang lebih sama yaitu ajaran atau sekolah.
Kata skolastik istilah bagi filsafat pada abad 9 – 15 yang mempunyai corak khusus yaitu filsafat yang mempengaruhi agama. Perkataan skolastik merupakan corak filsafat yang mengabdi pada telogi atau filsafat yang rasional memecahkan persoalan-persoalan mengenai berfikir,sifat ada,kejasmanian,kerohanian,baik buruk.
Sebutan skolastik mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan abad pertengahan di uasahakan oleh sekolah-sekolah bahwa ilmu itu terikat pada tuntutan pengajaran di sekolah-sekolah itu. Pada waktu itu rencana pengajaran sekolah-sekolah meliputi studi duniawi yang terdiri 7 kesenian bebas (artes liberalis) yang dibagi menjadi dua bagian yaitu: 3 mata pelajaran bahasa yang meliputi tata bahasa, retorika dan dialektika. Yang dimaksut sebagai pendidikan umum dan quadravium, 4 mata pelajaran matematika yang meliputi ilmu ukur, perintangan dan musik yang dimaksud bagi mereka yang ingin belajar lebih tinggi atau ingin menjadi sarjana. Dari sini jelas bahwa dialektika termaasuk pendidikan yang lebi rendah (triliunan). Sebagai pesiapan bagi quadravium yang dipandang lebih tinggi kedudukannya dari pada mata pelajaran bahasa.
Pada dasarnya sampai pertengahan abad ke-12 orang-orang barat belum pernah mengenal filsafat Aristoteles secara keseluruhan. Skolastik islamiah yang membawakan perkembangan filsafat dibarat terutama berkat tulisan dari para ahli fikir islam seperti Ibnu rusyid ini besar sekali, tidak hanya pemikiran filsafat saja akan tetapi juga member sumbangan yang tidak kecil bagi bangsa Eropa yaitu dalam bidang ilmu pengetahuan. Namun setelah pemikiran-pemikiran islam ini masuk ke Eropa banyak buku filsafat dan peran para ahli fikir islam atas kemajuan dan peradaban barat sengaja disembunyikan karena mereka (barat) mengakui secara terus terang dan jasad para ahli fikir islam dalam mengantarkan kemudratan barat.
B. Perkembangan filsafat skolastik
Sutardjo w rahirajo menyatakan masa awal skolastik bahwa pada zaman ini berhubungan dengan terjadinya perpindahan penduduk yaitu perpindahan bangsa Hun dari Asia ke Eropa sehingga bangsa Jerman pindah melewati perbatasan kekaisaran romawi yang secara politik sudah mengalami kemerosotan walaupun demikian masa itu merupakan kebangkitan pemikiran abad pertengahan yang mana sebelumnya merosot karena kuatnya dominasi dorongan gereja.
5
Filsafat positivisme
A. Pengertian
Positivisme secara etimologi berasal dari kata positive yang dalam bahasa filsafat yang bermakna sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi yang dapat dialami sebagai suatu realita. ini berarti, apa yang disebut sebagai positif bertentangan dengan apa yang ada hanya didalam angan-angan (impian) atau terdiri dari apa yang hanya kontruksi atas kreasi kemampuan untuk berfikir dari akal manusia.
Dapat didsimpulkan positivisme secara terminologis berarti merupakan
sebuah paham yang dalam pencapain kebenarannya bersumber dari pangkal pada kejadian yang benar-benar terjadi. Segala diluar itu tidak dikaji dalam positivisme.
Tokoh aliran ini adalah Augus comte (1798-1857). Pada dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran yang khas berdiri sendiri. Ia hanya menyempurnakan empirisisme dan rasionalisme. Dengan kata lain ia menyempurnakan metide ilmiah (scientific method) dengan memasukkan perlunya eksperimen dan ukuran-ukuran. Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis,ada bukti empiris yang terukur. “terukur” inilah sumbangan positivisme.
B. Sejarah dan perkembangan positivisme Yunani kuno
Pada dasarnya positivisme adalah filsafat yang meyakini bahwa satu-satunya pengetahuan yang benar adalah yang didasarkan pada pengalaman aktualfisikal. Pengetahuan demikian hanya bisa dihasilkan melalui penepatan-penepatan teori-teori melalui metode saintifik yang ketat. Yang karenanya spekulasi metafisis dihindari positivisme,
Pengajaran utama dalam logika positivisme dikembangkan pada tahun 1920 oleh Moritz schlich,Herbert feigl, kurt godel, Hans Hahn, Otto neurath, Friedrich waismahn, Rudolf carnaf dan kelmpok lain yang sering disebut Vienna circle. Logika positivisme posisi sebagai filosof empiris yang radikal dan para pendirinya percaya bahwa hal ini merupakan awal babak baru dalam penyelidikan filosofi. Tujuan dari seluruh analisis filosofi adalah analisis logika dari ilmu yang dinyatakan sebagai positif atau empiris yang merupakan label dari logika positivisme.
Filsafat Yunani kuno
Ciri filsafat Yunani kuno ialah rasionalisme. Rasionalisme Yunani itu mencapai puncaknya pada orang-orang filosof Untuk melihat rasionalisme filosof perlu dipahami lebih dulu latar belakangnya. Latar belakang itu terletak pada pemikiran filsafat yang ada sebelumnya.
6
Para ahli filsafat Yunani kuno:
a) Thales (624-576 SM), orang miletus itu digelari bapak filsafat karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat. Gelar itu diberikan karena mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang juga orang zaman sekarang : what is the nature of the world stuff ?
(Mayer 1950:18) apa sebenarnya bahan alam semesta ini? Tak pelat lagi pertanyaan ini amat mendasar. Pertanyaan ini sajalah dapat mengangkat namanya menjadi filosof pertama. Ia sendiri menjawab air . jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan belum tuntas.
b) Anaximander mencoba menjelaskan bahwa subtansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (Mayer,1950-19). Anaximander mengatakan itu udara . udara merupakan sumber segala kehidupan ,demikian alasannya. Pembicaraan ketiga filosof ini saja telah memperlihatkan bahwa didalam filsafat dapat terdapat lebih dari satu kebenaran tentang satu percobaan.
c) Menurut Heraclitus alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah; sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin. Itu berarti bila kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita mesti menyadari bahwa kosmos itu dinamis. Kosmos tidak pernah dalam keadaan berhenti (diam): ia selalu bergerak dan bergerak berarti berubah.gerak itu menghasilkan perlawanan-perlawanan.
d) Parmanides adalah seorang relativisme yang penting. Parmanides lahir kira-kira tahun 450 SM dikatakan sebagai logokawan pertama dalan sejarah filsafat, bahka dapat dikatakan sebagai filosof pertama dalam pengertian modern.
e) Zeno (menurut Plato ia lahir pada tahun 490 SM) mulai memperlihatkan konsekuensi rumus tersebut ia dapat merelatifkan yang telah mapan.
Pemikiran sofis itu mempunyai cirri berupa pandangan yang saling betentangan. Dalam moral pun mereka dikatakan menganut moral yang relative; jadi baik buruk itu bersifat relative. Calicles,misalnya mengajarkan moral Machiavellianisme. Yang lain seperti Hipplas,mengajarkan moral yang mengajarkan keadilan yang absolute. Pendek kata, bagi orang-orang sofis tidak ada generalisasi dengan kata lain tidak ada kebenaran umum; dengan kata lain lagi, semua kebenaran itu relative.
Akan tetapi ,mereka ini begitu popular. Inilah salah satu sebabnya mengapa kaum filosof menentang mereka mati-matian seperti nanti dilakukan oleh Socrates. Bila seprang sofis dating ke Athena, ia disambut dengan hangat. Murud-muridnya mengerubungi disekitarnya, mendengarkan ocehannya dan menerima sebagai tidak mungkin salah dan dianggap sebagai wahyu. Begitulah bila Protagoras dan gorglas telah berbicara; pembicaraannya menjadi bahan yang diperdebatkan oleh kalangan pelajar Athena. Situasi waktu itu dapat dibandingkan dengan pembicaraan tentang eksistensialisme pada bad kedua puluh(Mayer,1950-81)
7
TUGAS RESUME
FILSAFAT ILMU
DI SUSUN OLEH
SUPRAYOGI
209 502 038
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS LAKIDENDE
UNAAHA
2009/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar