Jumat, 15 Juli 2011

perkembangan bahsa ank usia 2-3 thn


Pendahuluan
A.      Latar belakang
Perkembangan bahasa anak sebagai alat atau media komunikasi. Bentuk bahasa atau prabicara yang paling sederhana dan digunakan pada masa balita dengan menangis untuk mengungkapkan perasaan dirinya kepada orang lain, kemudian berkembang dalam bentuk ocehan dengan mengeluarkan bunyi yang kurang jelas kemudian dilanjutkan dengan menggunakan isyarat melalui anggota badan yang berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara. Apabila anak sudah siap atau matang untuk berbicara, maka sebaiknya tidak lagi menggunakan bentuk komunikasi prabicara karena akan menghambat perkembangan belajar pada anak. Anak dikatakan siap atau matang berbicara dan belajar berbahasa apabila aspek motorik berbicara (koordinasi otot berbicara) dan aspek mental berbicara (kemampuan berfikir) anak sudah mulai berfungsi dengan baik. Berbicara atau kegiatan berbahasa lainnya merupakan keterampilan yang dapat dipelajari.
Pola belajar bicara dan berbahasa semua anak pada umunnya sama meskipun laju perkembangannya berbeda. Pola berbicara hampir sejalan dengan perkembangan motorik, sekitar satu tahun, biasanya anak mulai belajar berjalan sekaligus berbicara. Tugas pertama belajar bahasa adalah mengucapakan kata yang didengar dengan cara meniru percakapan kata-kata orang disekitarnya.
B.      Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memahami dan mengetahui  tentang perkembangan dan pemerolehan bahasa anak usia 2-3 tahun
C.      Rumusan masalah
1.      Pemerolehan bahasa anak usia 2-3 tahun
ü Pola komunikasi anak
ü Peranan orang tua
ü Perkembangan anak
2.      Faktor dan kendala dalam mempelajari keterampilan berbahasa.
BAB II
Pembahasan

A.    Pemerolehan bahasa anak usia 2-3 tahun
1)      Pola komunikasi  anak
Antara usia 2-3 tahun,anak mengalami perkembangan bahasa yang sangat pesat, meskipun setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda-beda, namun pada usia ini sebagian besar dapat mengikuti arahan atau istruksi sederhana. Mereka juga dapat mengatakan 50-200 kata-kata. Pada usia ini anak juga mulai menirukan apa yang dia dengar dan mulai mengkombinasikan kata-kata walaupun masih belum jelas.
Pada usia 2,5 tahun, seseorang anak akan menguasai setidaknya 200 kosa kata. Ia juga akan dapat mengikuti instruksi tambahan seperti “datang ke Ayah”. Anak yang berusia 3 tahun akan memiliki kosa kata sebanyak 200-300 kata dan ia akan mulai menggabungkan kata-kata menjadi kalimat pendek.
Contoh:
Mam’   = makan
Num’    = minum
Bobo’   =  tidur
Atuh     =  jatuh
Mau      =  tidak mau
Tutu      =  susu
Pipis      =  buang air kecil
Dan lain sebagainya
Pada keterampilan berbahasa saat ini anak akan lebih mengerti kata-kata yang lebih jelas , mereka biasanya mulai menggunakan bahasa pada percakapan singkat, biasanya dalam bentuk pertanyaan jawaban. Pada usia ini anak belum dapat menggunakan bahasa secara  baik, mencoba-coba merangkai kalimat mengungkapkan masalah yang dihadapinya atau memahami konsep-konsep.
2
2)      Peranan orang tua
Peranan orang tua sangatlah penting dalam meningkatkan pemahaman anak, khususnya dalam keterampilan berbahasa. Para psiklog perkembangan anak menyebut bahwa masa anak adalah awal sebagai usia kelompok,mengapa? Karena anak mulai belajar dasar-dasar perilaku melalui interaksi dengan anggota keluarga dan kelompok bermainnya, selain itu psikolog menyebut anak pada masa ini sebagai usia penjelajahan dan usia bertanya. Hal ini dikarenakan anak sudah mampu berjalan sehinggah dapat menjelajah dan ingin tahu sehingga ingin selalu bertanya mengenai segala hal yang ditemui dilingkungan kehidupan sekitarnya.
Orang tua perlu melibatkan anak dalam permainan dan percakapan interaktif, sebab anak semakin terdorong untuk belajar seperti membaca buku,bernyayi, bermain kata-kata atau mengajak bicara, menonton dan sebagainya. Dengan kegiatan seperti ini anak akan meningkatkan perbendaharaan katanya sekaligus memberinya kesempatan untuk melatih keterampilan berbicara dan mendengar.

3)      Perkembangan anak
Pada masa usia ini, anak mengalami perkembangan bahasa yang sangat pesat, yakni anak sudah dapat menggunakan bahasa dengan cukup baik. Perkembangan  pemerolehan kata meningkat dengan pesat, perkembangan sensiromotor ke perkembangan symbol (bahasa) jika pada usia ini anak belum mampu menyebutkan nama-nama benda lainnya. Anak pada usia ini, rasa ingin tahunya sangat tinggi, namun kadang-kadang rasa ingin tahunya itu lebih besar dari kemampuannya, akibatnya biasa ia putus asa dan mengamuk atau menangis sampai keiinginannya itu bisa terpenuhi. Jika mendidik anak pada usia ini biasanya anak mulai pintar banyak tanya mengenai hal-hal disekitarnya. Pada usia tersebut kemampuan dan sifatnya rentang pada kemampuan kognitif atau pengetahuan simaknya masih lambat.
3


Kemampuan menyimak anak usia 2-3 tahun yakni sebagai berikut :
ü  Proses meyimaknya terjadi pada teman-teman sebayanya dan kelompok bermainnya
ü  Mengembang waktu perhatian yang amat panjang dan terhadap cita-cita,dongeng dan do’a yang dibacakan sebagai pengantar tidur.
ü  Dapat mengingat petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan yang sangat sederhana.

B.     Faktor dan kendala dalam mempelajari keterampilan berbahasa
Walaupun pola perkembangan keterampilan berbahsa anak pada umumnya sama, tetapi tetap ada perbedaan individual,terutama pada laju perkembangan dan frekuensi atau banyaknya bicara. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1)      Kesehatan
Anak yang sehat cepat belajar berbicara dibanding dengan anak yang kurang sehat. Hal ini disebabkan perkembangan aspek motorik dan aspek mental berbicaranya lebih baik sehingga lebih siapa untuk belajar.

2)      Kecerdasan
Anak yang memiliki kecerdasan tinggi akan lebih cepat dan memiliki penguasaan bahasa yang lebih baik dari pada anak yang tingkat kecerdasannya rendah.

3)      Keluarga
Semakin banyak anggota keluarga maka akan semakin sering anak mendengar dan berbicara.

4)      Keinginan dan dorongan untuk berkomunikasi serta hubungan dengan teman sebayanya.
Semakin kuat keinginan  dan dorongan berkomunikasi dengan orang lain,terutama bermain dengan teman-teman sebaya akan semakin kuat pula usaha untuk berbicara atau berbahasa.
4
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa anak usia 2-3 tahun sudah mampu berbicara atau berkomunikasi dengan cukup baik. Anak usia 2 tahun dapat mengucapkan 50-200 kata dan usia 3 tahun dapat mengucapkan 200-300 kata dan mulai menggabungkan kata-kata menjadi kalimat pendek, Sehingga adanya pengaruh dari limgkumgan baik itu keluarga maupun sosial masyarakat dalam perkembangan anak usia tersebut dalam  mengembangkan diri dalam belajar berbicara dan berbahasa, ada pula pengaruh dari dalam diri anak tersebut yakni kesehatan,kecerdasan (IQ) dan keinginan dan dorongan untuk berkomunikasi serta hubungan dengan teman sebayanya.
Ini memberikan pengertian bahwa anak usia 2-3 tahun rentang dipengaruhi/interfensi dari manapun datangnya karena pendengaran dan pengetahuannya sudah mulai terbuka jelas untuk meniru apa-apa yang dilihat maupun didengarnya.

B.     Saran
Dalam mendidik anak hendaknya berhati-hatilah dalam memberikan pengertian dalam arti berbahasa,berbicara maupun kelakuan atau tindakan, karena itu semua akan ditiru olehnya sehingga ada persfektif mengatakan bahwa anak yang tumbuh pada lingkungan yang baik maka akan berkembang pula secara baik dan sebaliknya pula apabila anak berkembang dan tumbuh dalam lingkungan yang tidak baik maka akan berkembang pula secara tidak baik.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan ataupun salah dalam persfektif baik itu dalam penyajian materi dan bahan maupun dalam referensi yang masih kurang,oleh karena itu pembaca siapapun itu diharap kritikan dan saranya yang bersifat membangun terhadap makalah yang kami susun ini sekian dan terimakasih.
5

Perkembangan dan pemerolehan bahasa

anak usia 2-3 tahun







disusun oleh: kelompok V

1)    Yeritman                       ( 209 502 048 )

2)    Suprayogi                     ( 209 502 038 )

3)    Jusmiatin                      ( 209 502  052)

4)    Nirpawati                     ( 209 502          )

5)    Valentina meronda  ( 209 502          )

6)    Musdalifa                      ( 209 502          )


Program bahasa dan sastra Indonesia

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Universitas lakidende

2010/2011



Dalam makalah ini kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan terutama dari segi materi yang disajikan. Hal tersebut merupakan keterbatasan saya sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Dalam kesempatan ini, kami sebagai penyusun mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan kritikan dari pembaca agar kekurangannya bisa kami perbaiki dan dalam penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.






i
Daftar isi

BAB I Pendahuluan.. 1
A.         Latar belakang. 1
B.         Tujuan.. 1
C.         Rumusan masalah.. 1
1)     Pola komunikasi anak. 2
2)     peranan orang tua. 3
3)     perkembangan anak 3
1)     kesehatan.. 4
2)     Kecerdasan.. 4
3)     keluarga. 4
A.      Kesimpulan  ………………………………………………………………………………………………….. 5
B.      Saran .. …………………………………………………………………………………………………………… 5
Daftar Pustaka  ……………………………………………………………………………………………………… iii















1 komentar: